Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENGARUH VARIABLE-VARIABLE MAKRO TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA




Teori ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang relatif tidak terbatas, sedangkan sumber daya yang tersedia terbatas, dan mempunyai beberapa alternatif penggunaan. Terbatasnya sumber daya yang ada, padahal kebutuhan manusia untuk berbagai hal tidak terbatas, menyebabkan perlunya manusia mempelajari ilmu ekonomi.
Sebelum lebih dalam bahasannya, kita mulai dulu dari perkenalan, apa yang dimaksud dengan variable makro. Variable makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan), totalitas, atau gejala umumnya. Ilmu ekonomi makro hanya membahas variabel-variabel yang berhubungan dengan gejala-gejala perekonomian secara keseluruhan, secara totalitas, atau gejala umum, bukan perilaku dari pelaku ekonomi secara individual.
Secara umum terdapat beberapa variabel yang menjadi isu utama ekonomi makro, yaitu antara lain:
1.      tingkat pendapatan nasional = Y
2.      konsumsi rumah tangga = C
3.      investasi nasional = I
4.      tingkat tabungan = S
5.      belanja pemerintah
6.      jumlah uang yang beredar = M
7.      tingkat bunga = r
8.      kesempatan bekerja
9.      neraca pembayaran, dan lain-lain.

Penjelasan :
Tingkat pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Factor yang mempengaruhi Pendapatan Nasional antara lain :
a.       Permintaan dan penawaran agregat
Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
b.      Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.
c.       Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

Jumlah Uang Beredar
Ada sebagian ahli yang mengkalifikasikan jumlah uang beredar menjadi dua, yaitu:
1.      jumlah uang beredar dalam arti sempit atau disebut ‘Narrow Money’ (M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral (demand deposit); dan
2.      uang beredar dalam arti luas atau ‘Broad Money’ (M2), yang terdiri dari M1 ditambah dengan deposito berjangka (time deposit).
Sementara ahli lain menambahkan dengan M3, yang terdiri dari M2 ditambah dengan semua deposito pada lembaga-lembaga keuangan non bank. Dalam tulisan ini, jumlah uang beredar dibedakan menjadi dua yaitu uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun ditetapkan dengan Undang-Undang.
Sedangkan dalam materi ekonomi makro ini terdapat Masalah pokok dalam ekonomi makro antara lain yaitu :
·         Pertumbuhan ekonomi
Kestabilan perekonomian yang dicapai dapat berupa kestabilan tingkat pendapatan, kestabilan tingkat kesempatan kerja, dan kestabilan tingkat harga barang yang berlaku di pasar. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara otomatis meningkatkan pendapatan nasional suatu negara. Dengan demikian, kegiatan perekonomian juga akan meningkat dalam jangka panjang

·         Inflasi yang tinggi
Kenaikan harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.Sedangkan di Indonesia sering kali terjadi inflasi ketika harga BBM naik maka akan menyebabkan pula kenaikan harga di berbagai tempat dan sebagian kebutuhan pokokpun akan naik. Hal ini akan berpengaruh sangat besar pada perekonomian. Misalnya saja, biaya produksi di suatu perusahaan akan naik dan mungkin karena hal ini akan ada PHK untuk mengurangi beban dari perusahaan tersebut, dalam hal ini orang-orang kelas bawah lah yang akan semakin menderita.
·         Pengangguran yang tinggi
Masalah ini dapat terjadi bisa juga karena inflasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pengangguran juga terjadi karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk maka akan bertambah pula tingkat angkatan kerja produktif, dan sumberdaya manusia di Indonesia ini masih banyak yang dibawah standart, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas dan membutuhkan SDM yang berkualitas.
·         Neraca pembayaran yang deficit
Defisit neraca pembayaran diperkirakan akan dikoreksi karena ekspor meningkat dan impor berkurang.









Referensi :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar