Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PENETAPAN HARGA TRANSFER





Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban.
Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. Di dalam suatu perusahaan terdapat:
1.      Divisi yang menjual produk (barang/jasa) = penjual.
2.      Divisi yang membeli produk (barang/jasa) = pembeli.
Oleh karena itu dalam divisi-divisi tersebut perlu dibuat 2 (dua) macam keputusan, yaitu :
1.      Keputusan pemilihan sumber, adalah menetapkan membeli dari luar perusahaan atau eksternal (pemasok) atau membeli dari dalam perusahaan atau internal (divisi penjual).
2.      Keputusan penetapan (penentuan) besarnya harga transfer.
TUJUAN PENENTUAN HARGA TRANSFER
Harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi tujuan-tujuan berikut:
1.      menyajikan informasi yang relevan untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan
2.      memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence, maksudnya, sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.
3.      membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba terkait
4.      sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan
PENENTUAN HARGA TRANSFER
Metode penentuan Harga Transfer :
1.      Metode Market Price Adalah penetapan berdasarkan harga transfer harga pasar, dan metode ini paling disukai. Jika menggunakan metode harga pasar, harga transfer dihitung dengan menggunakan metode harga pasar minus, yaitu harga yang berlaku di pasar dikurangi dengan potongan volume dan berbagai biaya yang dapat dihindari oleh divisi penjual untuk mendapatkan harga barang atau jasa yang ditransfer dari divisi penjual ke divisi pembeli. Jika produk yang ditransfer memiliki harga pasar, harga pasar produk merupakan biaya kesempatan, baik bagi divisi penjual maupun bagi divisi pembeli, sehingga harga tersebut merupakan dasar yang adil sebagai dasar penentuan harga transfer bagi divisi yang terlibat. Keunggulannya adalah harga transfernya cukup objektif. Kelemahannya adalah harga pasar produk atau jasa tertentu tidak tersedia.
2.      Metode Harga Pokok Adalah metode yang digunakan apabila harga kompetitif tidak tersedia. Di dalam akuntansi biaya yang konvensional komponen-komponen harga pokok produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variable. Konsep harga pokok tersebut tidak selalu relevan dengan kebutuhan manajemen. Oleh karena itu timbul konsep lain yang tidak memperhitungakn semua biaya produksi sebagai komponen harga pokok produk. Jadi di dalam akuntansi biaya, dimana perusahaan industri sebagai modal utamanya, terdapat dua metode perhitungan harga pokok yaitu Full Costing dan Variable Costing. Perbedaan pokok diantara kedua metode tersebut adalah terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang bersifat tetap. Adanya perbedaan perlakuan terhadap Biaya Overhead Pabrik Tetap ini akan mempunyai pengaruh terhadap perhitungan harga pokok produk dan penyajian laporan rugi-laba.
PENENTUAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG RUMIT
Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila barang dan jasa dipertukaran di antara unit-unit organisasi yang sama. Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer:
1.      Faktor Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa. Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
a.       Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b.      Metode penentuan harga jual kembali
c.       Metode penentuan biaya plus dan
d.      Metode harga lainnya

2.      Faktor Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidentifikasikan, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.
3.      Faktor Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah.
4.      Risiko Lingkungan
Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri, resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.
5.      Faktor Evaluasi Kinerja
Kibijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama.
6.      Kontribusi Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer. tantangan yang dihadapi adlah mempertahankan perpseektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga.

Permasalahan Harga Transfer
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan 2 unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah:
  • Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
  • Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
  • Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menerapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.

Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 keputusan yang digunakan
  • Digunakan Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasarkan biaya dan dapat dilakukan berdasarkan return atas investasi. Kesulitannya adalah bila berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi yang dilakukan. Sebaliknya, jika berdasar investasi, sulit untuk menentukan besarnya investasi yang layak diperhitungkan.
  • Masalah kedua dalam penyusunan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen senior atas kerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan oleh pusat laba tersebut. Konsekuensi, jika mungkin penyisihan laba harus dapat mendekati tingkat pengambilan yang akan diperoleh seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan independen yang menjual produknya ke konsumen luar.
Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah:
  • Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba).
  • Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
  • Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.
  • Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya sama.

Soal Pilihan Berganda :
1.      Tujuan yang diinginkan dari harga transfer adalah…kecuali
a.       Memaksimalkan penghasilan global
b.      Mengamankan posisi kompetitif anak atau cabang perusahaan dan penetrasi pasar
c.       Mengevaluasi kinerja anak atau cabang perusahaan mancanegara
d.      Menambah beban pengenaan pajak dan bea masuk
2.      Harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban adalah pengertian dari …
a.      harga transfer
b.      harga pokok
c.       harga jual beli
d.      harga tetap
3.      Terdapat dua metode untuk penentuan harga transfer yaitu …
a.      Metode market price dan metode harga pokok
b.      Metode price dan metode harga transfer
c.       Semua jawaban benar
d.      Semua jawaban salah
4.      Dibawah ini merupakan beberapa factor penentu harga transfer, kecuali …
a.       Factor pajak
b.      Factor internal
c.       Factor tariff
d.      Factor daya saing
5.      Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima dalam factor pajak …
a.       Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b.      Metode penentuan harga jual kembali
c.       Metode penentuan biaya plus
d.      Jawaban a, b dan c benar

Referensi :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manajemen Kas



Pengertian Kas

         Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.
         Kas merupakan aktiva yang tidak menghasilkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas dapat optimal.
         Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya.
          Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order (kas bon) dll.

Motif Penahanan Kas :
  1. Motif Transaksi, Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya.
  2. Motif Berjaga-jaga, Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian dimasa mendatang.
  3. Motif Spekulasi, Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga ( investasi surat berharga).
Pengertian Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.
·         Likuiditas merupakan manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
·         Earning merupakan tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Persedian Kas Minimal
         Jika jumlah kas yang tersedia di perusahaan besar, maka akan tinggi tingkat likuiditasnya, namun pemanfaatan kas kurang efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan keuntungan.
         Perusahaan harus berusaha agar rentabilitasnya tinggi, namun tidak mengganggu tingkat likuiditasnya.
         Menurut HG. Guthmann besarnya kas yang aman dan baik adalah berkisar antara 5% - 10% dari aktiva lancar yang ada. Kas yg kurang dari 5% akan menyulitkan operasi perusahaan.
         Perusahaan harus memiliki persediaan kas minimal yang harus ada yang sering disebut dengan SAFETY CASH.
         Persediaan kas minimal bertujuan untuk menjaga agar kelangsungan operasi perusahaan tetap terjamin dan dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan apabila sewaktu-waktu harus dibayar.
         Jumlah kas minimal tiap perusahaan berbeda-beda tergantung besar kecilnya perusahaan dan kemampuan perusahaan, serta prediksi aliran kas masuk dan keluar beserta penyimpangannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi safety cash
         Perimbangan antara aliran kas masuk dengan aliran kas keluar.
         Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
         Adanya hubungan baik dengan bank-bank.

Anggaran Kas
         Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu.
         Penyusunan anggaran kas penting bagi perusahaan untuk menjaga likuiditasnya.
         Jika terjadi defisit kas, perusahaan dapat menentukan sumber dana yang akan digunakan.
         Jika terjadi surplus dana, perusahaan dapat merencanakan penggunaan kelebihan dana.


Soal Pilihan Berganda :
1.      Motif penahanan kas ada tiga yaitu ….
a.       Motif transaksi, motif berjaga-jaga
b.      Motif spekulasi, motif berjaga-jaga
c.       Motif transaksi, motif spekulasi, motif berjaga-jaga
d.      Motif transaksi, motif investasi, motif spekulasi
2.      Kebutuhan kas untuk memperoleh keuntungan karena perubahan harga surat berharga ( investasi surat berharga). Merupakan pengertian dari motif penahanan kas yaitu …
a.       Motif transaksi
b.      Motif spekulasi
c.       Motif investasi
d.      Motif berjaga-jaga
3.      Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar biaya listrik dan lain sebagainya. Merupakan pengertian dari motif penahanan kas yaitu …
a.      Motif transaksi
b.      Motif spekulasi
c.       Motif investasi
d.      Motif berjaga-jaga
4.      Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu
a.       Likuiditas dan earning
b.      Likuiditas dan ekuitas
c.       Earning dan ekuitas
d.      Semua jawaban salah
5.      Yang termasuk dalam Mempercepat Pemasukkan Kas adalah
a.       Penjualan kas
b.      Potongan kas (cash discount)
c.       Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
d.      Semua Jawaban Benar


Referensi :
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS