Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau
lebih, untuk bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Konvergensi standar
akuntansi internasional (IFRS) berarti penggabungan atau pengintegrasian
standar akuntansi yang ada di setiap negara untuk digunakan dan diarahkan ke
dalam satu titik tujuan yaitu IFRS (International Financial Report Standart).
Konvergensi
standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu:
1. harmonisasi (membuat standar sendiri
yang tidak berkonflik dengan IFRS)
2. adaptasi (membuat standar sendiri
yang disesuaikan dengan IFRS)
3. adopsi (mengambil langsung dari
IFRS).
Indonesia
memilih untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya
perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini
Standar Akuntansi Keuangan milik Indonesia sebagian besar sudah sama dengan
IFRS.
Apa
IFRS itu?
IFRS
(International Financial Reporting Standard) adalah standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh IASB (International AccountingStandard
Board).
Konvergensi
IFRS?
Pengertian
konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk memahami apakah
penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi keuangan. Pendapat
yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption menyatakan Indonesia harus
mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS, termasuk penyimpangan dari IFRS
sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009): Presentation of Financial
Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan
rule base.
Tujuan
akhir dari konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya
modifikasi sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi
IFRS itu sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah
dilakukan di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem
kepengurusan perusahaan di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan
komisaris (dual board system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa
setelah tanggal neraca, sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan
IFRS. Indonesia melalui Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) sedang melakukan proses konvergensi IFRS dengan target
penyelesaian tahun 2012. IFRS menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia
akan mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan
untuk konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy.
Big bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan –
tahapan tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan
pada gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini
digunakan oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran
Konvergensi IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai
dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012,
Konvergensi IFRS di Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang
diperoleh dari konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
dengan penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus
investasi global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang fund raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi
penyusunan laporan keuangan.
Mengapa
negara kita saat ini mengacu pada IFRS?
Alasannya
adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar
negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan
dalam pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat
dilihat dari semakin banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana
kita harus siap bersaing dengan tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri
yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya permintaan akuntan berstandar
internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau ketinggalan
dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi
IFRS tersebut
Apa
manfaat konvergensi IFRS?
Diantaranya
adalah :
·
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
·
Meningkatkan arus investasi global melalui
transparansi.
·
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang
fund raising melalui pasar modal secara global.
·
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
·
Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan
mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Indonesia melakukan konvergensi IFRS ini karena Indonesia
(diwakili Presiden SBY) sudah memiliki komitmen dalam kesepakatan negara-negara
G-20. Tujuan dari kesepakatan tersebut adalah untuk meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan. Selain itu, konvergensi IFRS ini
memiliki manfaat lain seperti meningkatkan arus investasi global melalui
keterbandingan laporan keuangan (saat ini sekitar 120 negara sudah berkomitmen
untuk melakukan konvergensi dengan IFRS). Konvergensi ini seharusnya dicapai
Indonesia pada tahun 2008 lalu, namun karena beberapa hal, DSAK (Dewan Standar
Akuntansi Keuangan) berkomitmen bahwa konvergensi akan dicapai pada 1 Januari
2012. Kegagalan Indonesia untuk mencapai konvergensi pada tahun 2008 ini harus
dibayar dengan masih tingginya tingkat suku bunga kredit untuk Indonesia yang
ditetapkan oleh World Bank. Hal ini dikarenakan World Bank menganggap investasi
di Indonesia masih berisiko karena penyajian laporan keuangan masih menggunakan
Standar Akuntansi buatan Indonesia (belum IFRS).
SOAL
PILIHAN BERGADA
1. Konvergensi merupakan penggabungan dua hal atau
lebih, untuk bertemu dan bersatu dalam suatu titik. Apa konvergensi standar
akuntansi internasional ?
a.
IFRS
b. DSAK
c. IASB
d. PSAK
2. Apa
kepanjangan dari IFRS ?
a. Indonesia
financial reporting standart
b. Indonesia
finance reporting standart
c.
International
financial reporting standart
d. International
finance reporting standart
3. Dibawah
ini merupakan cara-cara dalam melakukan konvergensi standar akuntansi, kecuali
…
a. Harmonisasi
b.
Sosialisasi
c. Adopsi
d. Adaptasi
4. Siapakah
yang menerbitkan IFRS ?
a. PSAK
b. IAI
c.
IASB
d. DSAK
5. Dengan
cara apa Indonesia melakukan konvergensi IFRS ?
a. Harmonisasi
b. Sosialisasi
c.
Adopsi
d. Adaptasi
REFRENSI
:
0 komentar:
Posting Komentar