Teori ekonomi
muncul karena adanya kebutuhan manusia yang relatif tidak terbatas, sedangkan
sumber daya yang tersedia terbatas, dan mempunyai beberapa alternatif
penggunaan. Terbatasnya sumber daya yang ada, padahal kebutuhan manusia untuk
berbagai hal tidak terbatas, menyebabkan perlunya manusia mempelajari ilmu
ekonomi.
Sebelum lebih
dalam bahasannya, kita mulai dulu dari perkenalan, apa yang dimaksud dengan
variable makro. Variable makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan), totalitas, atau gejala umumnya. Ilmu ekonomi makro hanya
membahas variabel-variabel yang berhubungan dengan gejala-gejala perekonomian
secara keseluruhan, secara totalitas, atau gejala umum, bukan perilaku dari
pelaku ekonomi secara individual.
Secara umum
terdapat beberapa variabel yang menjadi isu utama ekonomi makro, yaitu antara
lain:
1. tingkat
pendapatan nasional = Y
2. konsumsi
rumah tangga = C
3. investasi
nasional = I
4. tingkat
tabungan = S
5. belanja
pemerintah
6. jumlah
uang yang beredar = M
7. tingkat
bunga = r
8. kesempatan
bekerja
9. neraca
pembayaran, dan lain-lain.
Penjelasan :
Tingkat pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan
faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Factor
yang mempengaruhi Pendapatan Nasional antara lain :
a. Permintaan
dan penawaran agregat
Adanya
kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga
dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi
tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung
menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional)
dan menambah pengangguran.
b. Konsumsi
dan Tabungan
Konsumsi
adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan
tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk konsumsi.
c. Investasi
Pengeluaran
untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.
Jumlah
Uang Beredar
Ada sebagian ahli yang
mengkalifikasikan jumlah uang beredar menjadi dua, yaitu:
1.
jumlah uang beredar dalam arti sempit atau disebut
‘Narrow Money’ (M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral (demand
deposit); dan
2.
uang beredar dalam arti luas atau ‘Broad Money’ (M2),
yang terdiri dari M1 ditambah dengan deposito berjangka (time deposit).
Sementara
ahli lain menambahkan dengan M3, yang terdiri dari M2 ditambah dengan semua
deposito pada lembaga-lembaga keuangan non bank. Dalam tulisan ini, jumlah uang
beredar dibedakan menjadi dua yaitu uang beredar dalam arti sempit (M1) dan
uang beredar dalam arti luas (M2).
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat. APBN berisi daftar sistematis dan terperinci yang memuat
rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari
- 31 Desember). APBN, perubahan APBN, dan pertanggungjawaban APBN setiap tahun
ditetapkan dengan Undang-Undang.
Sedangkan dalam materi ekonomi makro
ini terdapat Masalah pokok dalam ekonomi
makro antara lain yaitu :
·
Pertumbuhan
ekonomi
Kestabilan
perekonomian yang dicapai dapat berupa kestabilan tingkat pendapatan,
kestabilan tingkat kesempatan kerja, dan kestabilan
tingkat harga barang yang berlaku di pasar.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara otomatis meningkatkan pendapatan
nasional suatu negara. Dengan demikian, kegiatan perekonomian juga akan
meningkat dalam jangka panjang
·
Inflasi
yang tinggi
Kenaikan
harga yang berlaku ditekan seminimal mungkin dimaksudkan agar masyarakat tidak
mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan ekonominya.Sedangkan di Indonesia sering kali terjadi
inflasi ketika harga BBM naik maka akan menyebabkan pula kenaikan harga di
berbagai tempat dan sebagian kebutuhan pokokpun akan naik. Hal ini akan berpengaruh
sangat besar pada perekonomian. Misalnya saja, biaya produksi di suatu
perusahaan akan naik dan mungkin karena hal ini akan ada PHK untuk mengurangi
beban dari perusahaan tersebut, dalam hal ini orang-orang kelas bawah lah yang
akan semakin menderita.
·
Pengangguran
yang tinggi
Masalah ini dapat terjadi bisa juga
karena inflasi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pengangguran juga
terjadi karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk maka akan bertambah pula
tingkat angkatan kerja produktif, dan sumberdaya manusia di Indonesia ini masih
banyak yang dibawah standart, sedangkan lapangan pekerjaan yang tersedia sangat
terbatas dan membutuhkan SDM yang berkualitas.
·
Neraca
pembayaran yang deficit
Defisit
neraca pembayaran diperkirakan akan dikoreksi karena ekspor meningkat dan impor
berkurang.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar